Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skala Prioritas Hanya Menjadi Slogan, Saat Diri Dikuasai Ego (BAGIAN 2)



Skala prioritas menjadi sangat penting ketika kita ingin menentukan kebutuhan dan keinginan kita apa yang penting dikerjakan sekarang atau ditunda. Saya pernah melihat ada seseorang yang tidak bisa memilih kebutuhan atau keinginan. Kebutuhan dan keinginan sulit dibedakannya sehingga banyak waktu terbuang dan banyak rencana-rencana yang gagal dilakukan dalam aktivitasnya. hal itu yang menjadi masalah dalam kehidupannya sehari-hari terutama profesinya yaitu selalu gagal memenuhi target yang ditentukan oleh perusahaan. Hal itu pasti akan merugikan diri sendiri karena penilaian atas dirinya dari perusahaan itu kurang maksimal. Sehingga perkembangan dari profesinya pasti stagnan. 

Ada lagi orang-orang yang sibuk mengerjakan sesuatu yang yang tidak efisien menggunakan waktu untuk hal yang yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Ada beberapa orang yang sibuk mengurusi organisasi tapi tidak mengurusi profesi dia sendiri. Ada orang yang sibuk mengomentari pekerjaan temannya tapi dia sendiri tidak bercermin atas pekerjaannya sendiri. Ada orang-orang yang selalu merasa paling multitasking, multitalent sehingga dia merasa selalu bisa dan selalu berusaha mengoreksi pekerjaan orang lain padahal bukan bidangnya. Ada yang selalu mencari muka kepada atasan dengan berbagai cara untuk mendapatkan simpati dari pimpinan. Ada orang-orang yang berusaha mencari cara menjatuhkan orang lain untuk keuntungan dia sendiri. Ada orang-orang yang sering melupakan kebutuhan keluarganya tapi malah berpikir untuk kehidupan orang lain. Ada yang tidak kompetensi malah menghalang-halangi orang untuk maju. 

Ha-hal itu adalah sebagian dari contoh kasus yang ada di tengah-tengah seputar orang-orang yang saya kenal.  Dan tu semua terjadi karena ego. Ego menjadikan kita orang-orang yang terjebak di dalam suatu keadaan tanpa prioritas. Ego menjadikan seseorang lebih mementingkan dirinya sendiri daripada kepentingan orang lain atau kepentingan bersama. Bagi dia pokoknya dia selamat, pokoknya dia aman pokoknya dia senang maka itu yang akan dilakukannya. 

Jadi jika ada orang-orang yang tidak mampu menguasai egonya maka dia akan kesulitan untuk memilih skala prioritas. Karena proses yang baik menurutnya adalah sesuai dengan yang ia maui. Tentu ego dia yang akan menentukan apa yang akan dilakukannya. Dia tidak peduli apakah yang dilakukan itu sesuai keinginan atau sesuai kebutuhan,  yang terpenting sesuai keinginannya untuk bisa menikmatinya sesuai dengan dirinya. Ego itu sangat berbahaya dalam diri kita, makanya kita harus bisa mengendalikannya Jangan sampai kita terjebak dan  terjerembab di dalam kubangan permainan itu dalam diri sendiri.

Selamat belajar merenungkan dan menguasai ego kita dengan memilah-milah apa hal yang menjadi kebutuhan ataupun keinginan dan lakukan dengan konsisten sehingga ego kita tidak menguasai penuh atas hidup kita terutama dalam aktivitas profesi kita masing-masing. (SELESAI)