Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bisnis Gelar Non Akademis dan Sertifikasi Menggiurkan atau Menyesatkan ?? (BAGIAN 2)

 


Jika anda seorang pendidik ingin jadi trainer silahkan saja, itu hak anda,  meskipun sebenarnya anda itu sudah trainer bagi peserta didik anda. Setiap hari anda mentraining peserta didik anda. Bandingkan dangan trainer pelatihan yang harus promosi ke sana kemari untuk mendapat peserta pelatihannya, siang malam tunggu panggilan melatih. Jika anda pendidik ingin jadi trainer pelatihan, berbicara dimana-mana, berbagi ilmu anda, maka asahlah kompetensi, wawasan dan skill anda, bukan malah memperpanjang gelar anda, apalagi dgn membeli gelar yang aneh-aneh dari bisnis jualan gelar. 

Saya pernah lihat pembicara yang mencantumkan gelar non akademis panjang seperti kereta api itu, ternyata setelah saya perhatikan tidak ada yang linier sesuai dengan yang akan dilatihkan. Seolah keren tapi konyol, seolah dia menguasai semua bidang profesi. Jika dilihat dari topik pelatihan yang diadakannya,  saya mulai ragu pada pembicara itu kompetensinya apa, latar belakang skill nya apa, pengalamannya bagaimana, sebab tidak mungkin seorang itu bisa semua ilmu dan skill, multi serba bisa, sejenius apakah dia ??. 

Itu artinya pembicara itu tidak spesifik ahli di bidang nya dan yang pasti tidak berkualitas, karena kompetensinya tidak mendalam. Misalnya ada trainer yang melatih teknik yang katanya hebat utk mengajar  siswa, ternyata dia tidak pernah punya pengalaman mengajar siswa sama sekali, itu kan konyol namanya. Anehnya banyak pendidik yang ikut pelatihan tersebut karena gelar trainer nya panjang sekali. Siapakah yang lebih konyol?? 

Saya sering ikut acara-acara seperti itu dari yang murah sampai yang mahal banget. Ada banyak gelar kalo mau dijejer di belakang nama saya, ada belasan gelar. Namun jika saya pikir, lucu sepertinya jika saya pasang semua gelar itu. Positifnya saya dapat banyak informasi dan ilmu dari mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Macam-macam model pengajarnya, dari terlihat kompeten sampai dengan yang asal-asalan saja.

Dunia kerja dan bisnis memang menuntut seperti itu agar kelihatan kompeten dan profesional. Pada setiap profesi selalu ada penawaran seperti itu, bahkan ada yang 'diwajibkan' oleh asosiasi profesinya. Ya itu nanti ujung-ujungnya duit juga. 

Jika anda seorang pendidik, tentunya sertifikasi pendidik atau sertifikasi dosen harus anda kejar untuk mendapatkannya.  Sertifikasi pendidik atau sertifikasi dosen itu sudah menjadi hal yang cukup menujukkan bahwa anda seorang pendidik yang diakui pemerintah. Mengikuti kegiatan sertifikasi untuk profesi tertentu silahkan saja, jika ingin menambah ilmu dan wawasan.   (SELESAI)