Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bisnis Gelar Non Akademis dan Sertifikasi Menggiurkan atau Menyesatkan ?? (BAGIAN 1)



Seringkali saya melihat di poster-poster pelatihan dipampang nama pembicara yang panjang-panjang gelarnya, terlihat keren bagi penyelenggara, namun belum tentu bagi masyarakat umum. Mereka menyebutnya gelar non akademis, jadi bukan akademis. Mereka juga menawarkan pelatihan dgn pesertanya dapat gelar yang aneh-aneh juga. Lucunya hanya ikut sebentar saja dengan harga murah meriah sudah bisa dapat sertifikasinya yang bisa dipasang di belakang nama peserta. 

Jika anda punya nalar, coba bandingkan gelar yang dinamakan non akademis seperti itu dengan gelar akademis yang pernah anda dapat dengan penuh pejuangan, memeras keringat, otak, dompet, tenaga dan terkadang air mata. Tentu hati nurani anda akan tertawa. Semua kembali ke diri anda masing-masing, sejernih apa nalar anda. Buat apa anda beli gelar non akademis seperti itu? Apa manfaatnya bagi kompetensi anda? Apa anda merasa harga diri anda naik dgn gelar seperti itu? Hati-hati dengan kebanggaan dan kompetensi yang semu yang diciptakan oleh gelar itu.

Fenomena jualan gelar-gelar non akademis seperti itu sudah marak diberbagai media sosial, ironisnya banyak pendidik yg malah ikut-ikutan mencicipinya. Jika anda ingin belajar ilmunya silahkan saja, tapi biasanya itu hanya ilmu modul saja, terkadang yang jadi trainer nya pun belum tentu paham karena dia juga kulakan modul dari trainer lain. 

Anda harus nya bisa membedakan gelar profesi yang benar dan yang abal-abal. Sebab gelar bisa dibuat siapa saja, dikeluarkan dan dijual lembaga apa saja. Jika ingin mengambil gelar profesi, sesuaikan dgn profesi anda dan pilih dari lembaga yang kredibel dari asosiasi profesi yang resmi, dari  pemerintah atau yang terafiliasi dengan BNSP. Biasanya mahal dan cukup sulit proses pelatihannya, ada ujian nya dan ada proses perpanjangan sertifikasi minimal setahun sekali, jika tidak diperpanjang maka sertifikasinya hangus.

Jangan mudah tergiur dengan harga murah dan belajar yang instan untuk sebuah sertifikasi. Sangat memalukan jika gelar tersebut di pasang di belakang nama anda, dan kalau anda ternyata tidak memiliki kompetensi sesuai dengan gelar itu, maka akan jadi lelucon besar. Hal itu karena utk memperoleh gelar tersebut mudah, hanya belajar modul beberapa saat dianggap sudah expert. Hal itu pasti menyesatkan. Anda sebagai Pendidik harus kritis dan berwawasan luas. Jangan mudah tergiur oleh hal-hal yang instan dan terlihat menarik tapi berdampak membodohkan dan menyesatkan. (BERSAMBUNG)